Wednesday, December 24, 2014

" Hati adalah rumah bagi seribu mata untuk melihat yang tak terlihat...."


Andaikan saja....








Setujukah engkau wahai malam jika kupilih sepi untuk melihat yang tlah lewat??

Setujukah engkau wahai gelap jika kuhampiri pijaran pada sinar yang jatuh??
Setujukah engkau wahai penat jika kutanggalkan engkau dibuaian sang malam??
......dan sudikah engkau wahai langit untuk menghadirkannya hanya untukku???

" Rintik Hujan "

Aku menamaimu.."rintik"...
Yang terlahir dari doa-doa kaca...
Kau datang di akhir deras yang menyapa...
Dan kau slalu ada di setiap rinaimu..hujan...
Meskipun kau tahu sedikit waktu yang kau miliki...
Tapi tiada jua kau bergeming.........

Yakinkanlah aku..



Apakah hujan akan menggariskan takdirnya??.....
Jika derasnya samar terpampang.....
Walaupun kan ada jingga dilengkungan langitnya.....
Yakinkanlah aku akan adanya.....

Apa kabarmu??

Apa kabarmu langit...??
Seribu hujanmu tlah aku terima petang tadi...
Tapi tak satupun warna pelangi terselip disana...
Adakah surat balasanmu untukku..langit...???

Monday, December 22, 2014

Sampai kapankah???

Berlari...menghilang...dan lenyap...
Dalam nalar 'kan kupastikan...

Sejauh.....melupakan......
Walau itu tak 'kan dapat termudahkan...

Ketika lelah pun telah menyatu...
Terhentak...tersadar.......

Dan ternyata sangat menyakitkan.....!!!!!



Saturday, December 13, 2014

Mentari & Rembulan



Dua sisi yang berbeda...

Yang takkan pernah berada dalam poros yang sama...

Tetapi kan slalu hadir silih berganti tanpa kau pinta...
Tanpa bisa kau memilih diantara keduanya...
Tak kan bisa menjadi sebuah pilihan diantara keduanya...

Yang tercipta menjaga keseimbangan kehidupan...

Mentari memperlihatkan kepadamu aneka warna kehidupan...

Rembulan kan slalu setia mengantarmu pada keteduhan dan kedamaian jiwa......

Saturday, December 6, 2014

Kemanakah???

Jangan berhenti bertanya bulan...
Berapa purnama kau menampakan...
Cari cahaya indah kemilau...
Perlahan sayupnya menyisir derainya...
Hingga terdengar bunyinya sang serunai...
Memekakan nyanyian disayatan hati...
Hingga rupa indahmu tak terlihat lagi...

Tuesday, December 2, 2014

Kesejukan diantara tawamu

Mungkin benar yang banyak orang katakan, bahwa selelah apapun kita walaupun telah berada dititik yang terendah, jika telinga dan mata kita sudah dirasuki tawa dan canda mereka, maka rasa lelah itupun takkan terasa, ya walaupun tidak hilang seratus persen.

Tapi jika kita lihat senyum mereka, canda-tawa mereka, dan sebutan "Mama" yang mereka berikan kepada kita, maka serasa ada kesejukan yang meneduhkan. 

Tidurlah anakku


“Timang-timang....anakku sayang...

Buah hati ayah-bunda...

Tidur..tidur…..tidurlah sayang...

Mama membelai..papa menjaga...

Esok hari sambutlah mentari...

Dengan canda dan tawamu sayang...

"KALIAN ADALAH HIDUPKU"



Ku tatap damainya hidupku dalam lelap tidurmu
Ku tatap bahagiaku dalam canda- tawamu
Kutatap arah hidupku dalam langkah kaki-kakimu
Kurasakan hangatnya syurga dalam dekapanmu
Ku dengar panggilan jiwa-ragaku tatkala kalian panggil aku "Mama"
Kalian adalah Anugrah terindah yang aku miliki
Kalian adalah nyawa bagi hidupku
Kalian adalah malaikat-malaikat kecilku

(my lovely forever: Bella & Ayra)