Saturday, February 28, 2015

Arogan


dari kejauhan dapat kulihat….
bentangan kokoh sebuah “Arogan”….
tingginya diri enggan mengartikan….
tentang makna sebuah “Senyuman”….
mungkin saja sang kerdil luput darinya….
apakah karena puncakmu yang terlalu tinggi…???
hingga disana ada kabut-kabut keangkuhan….

>>>>Kulihat>>>>>

Saturday, February 21, 2015

"sepi itu satu ayat-NYA…."

"Sejenak..., resapilah sepi..!
disana ada keindahan yang tersembunyi….
ketika kalbu mulai bernyanyi….
melantunkan senandung kepada penjaga langit….
dan akhirnya perlahan kau menyadari….
tiada satupun yang dapat memungkiri….
Sepi itu adalah satu ayat-NYA…."

Sahabat >>>>>



"...denganmu...wahai sahabatku....
ku tak perlu jubah apapun melekat di diriku....
ku tak perlu topeng apapun melekat diwajahku....

"...denganmu...wahai sahabatku....
ku bisa lepas tawaku....
kau selalu sabar dengarkan keluh-kesahku....
terkadang tanpa satu patah katapun..kau tau dalamnya lautan hatiku....
"...sahabatku....bersama kita menantang hari....

"...terimakasih sahabatku kau mau berbagi dalam suka dan duka...."

>>>>>KulihatKudengarKurasa>>>>

Wednesday, February 11, 2015

Titip rindu untukmu....Ayah..Ibu...



Teringat kembali kelamnya hari....
Langit mendung turut berduka....
Semilir harum deretan kamboja putih....
Sanak-saudara, dan sahabat bercerita....
Tentang amal baik dan ramahmu....

Serasa runtuh duniaku....
Penuh sesak dada akan penyesalan....
Tentang semua dosa dan salahku pada mu....Ayah...Ibu....

Kepergianmu...Ayah...Ibu...seketika mendewasakanku....
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi....
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar....
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya....
Hingga saat terakhir hayat...engkau masih berdoa untuk kebahagiaan kami, anak-anakmu....

Kasih-sayangmu...Ayah...Ibu...tak kan pernah bisa ku membalasnya....
Walaupun kupersembahkan langit dan bumi dipangkuanmu....
Tak kan pernah bisa membayar semua itu untukmu....Ayah...Ibu....

Hari ini aku menemuimu...Ayah...Ibu....
Lewat sebait puisi kutuangkan rindu....
Bila datang saatnya nanti....
Kan kuceritakan betapa mulianya engkau...Ayah...Ibu....
Bersama derasnya hujan kutitipkan doa....
Semoga engkau menjadi kesayangan Allah di syuga sana....

.....Amin....amin....ya Allah yang maha Pencipta dan kuasa.........




         " Tak setegar karang, namun Setenang lautan..."
       " Tak sekeras batu, namun Seperti tanah..."


I just want to love U with simple...


I want to love U with such simple words...

I had spoken in the wood on the fire which had been reduced to ashes...

I want to love U with such a simple gesture that could not be conveyed to the rain clouds finally be gone...

I want to love U simply like the rainbow are present in times of drizzle in the evening even transformed himself into a gloomy evening but still present to accompany drizzle...

I just want to love U with simple as-is myself U'rself...

Tuesday, February 10, 2015

Kita adalah kita


Sebagaimana kita yang masih jauh dari "sempurna"...

Pagipun terlalu muda untuk dikatakan "sempurna"...


Dimana tiap detik yang kita lalui adalah tentang "Pelajaran Kehidupan"...


"Kita adalah kita...yang harus selalu bangkit untuk dapat berdiri tegak..."


"Kita adalah kita...yang menentukan sendiri bagaimana,apa,dan siapa kita..." 

Wahai engkau sang Kearifan








Lalu lalang biasan warnamu menyapa
Mengukir penat jiwa
Dan Hitam-Putih terus berbisik lirih
Memaknai jeda diantara tapak kehidupan
Satu-persatu auranya membias

Hingga terbentuk wujud aslimu
Wahai engkau sang Kearifan

Wujudmu tersamar diantara bayang semumu
Sanggupkah nalurimu berkata dan mengakuinya
Bahwa Hitam bukanlah hitam
Jika kau melihat dengan hatimu
Dan Putih bukanlah putih
Jika kau melihat dengan nalarmu
Hingga keimanan yang selalu menuntunmu

Untuk selalu berjalan diatas catatan sang Maha Pencipta
Yang tak akan pernah dipungkiri
Garisan tangan sang Kehidupan

Monday, February 9, 2015

don't cry

" Kau...Wanita...!!

tak perlu menangis disetiap malam.....

meski malam adalah waktu sang ratapan.....
namun tak semestinya kau berontak dari kenyataan.....

hujan deraspun tak bermaksud menyindirmu.....
ia hanya tak ingin mendengar tangis pilumu.....









kepadamu waktu...

Kepada waktu yang telah membuatku menunggu...
Mengertikah kau arti sebuah penantian..??

Dimana setiap detik selalu mencoba batas manusiawiku...
Dimana setiap detik selalu menggoyahkanku...

Hingga Nalar pun enggan untuk berorasi...
Hanya penat yang menguasai jiwa...

Akankah 'kan tersenyum..?
Ketika tersadar dari lelapnya tidur...

Tapi satu yang ku yakini...
Tuhan sedang menempa caraku bangkit...
Hingga berdiriku lebih kokoh dan sempurna lagi.....

Sunday, February 8, 2015

sabarku

Tersentak seketika...
Bagai petir menyambar...
Tak ada kendali dan logika...
Hanya pongah yang berperan...

Wahai sang keangkuhan...
Terbersitkah naluri tuk berkata...
Andai sabar kau jadikan tameng...
Maka yang lebih baik utamanya...

Andai saja bisa kau lihat...
Hatiku ini tak seluas samudra...
Suatu saat kan jatuh jua...

Apalah daya jika sabarku telah berbatas.......