wahai malam...
bagaimana bisa kutersenyum dikala bangunku..
jika engkau slalu saja mengetuk pintu mimpiku...
wahai malam...
bagaimana bisa kurasakan nyatanya
bila engkau hanyalah mimpi piluku...
dan...
berapa purnamakah harus ku lalui ini..?
wahai malam...
bagaimana bisa kutersenyum dikala bangunku..
jika engkau slalu saja mengetuk pintu mimpiku...
wahai malam...
bagaimana bisa kurasakan nyatanya
bila engkau hanyalah mimpi piluku...
dan...
berapa purnamakah harus ku lalui ini..?
kepadamu yang mencintai pagi
aku berharap matahari bermurah hati memberikan hangatnya
pada birunya biru di sudut mataku
walau hanya dikejauhan kumerasakannya
kejadian ini terjadi ketika malam bulan ramadhan, ketika beberapa bulan setelah aku lulus SMA. Aku selalu ingat akan rasa itu sampai sekarang. Jujur dahulu aku bukanlah seorang gadis yang rajin sholat karena sholatku masih bolong2. dan aku bukanlah gadis yg rajin mengaji. Aku hanya seorang gadis pemberontak terhadap ayahku. karena cara ayahku mendidikku yg terlalu keras kepadaku. Yang aku tau setiap aku melakukan sesuatu baik itu menurut orang benar atau salah aku selalu berprinsip bahwa setiap yg aku lakukan adalah benar menurutku dan aku tidak pernah mengharapkan timbal balik apapun pada siapapun. Aku ingat sekali malam itu sebelum ku tertidur aku hanya menangis karena merasa aku tidak pernah bisa membahagiakan ibuku. Ibuku selalu sedih melihatku slalu berontak kepada ayahku. Lalu malamnya gak tau kenapa tiba2 aku terbangun dengan menangis sesugukkan karena aku merasa sangat bersyukur dan yang aku ingat diotakku saat itu cuma Allah, didalam dadaku MasyaAllah sungguh luar biasa damaiiiiiii sekali dan tidak ada suara sedikitpun yg terdengar karena yg aku rasakan hanya keheningan, kedamaian yg sangat sejuk dan nyaman yg seumur hidup blm pernah aku rasakan yg seperti itu dan airmata terus mengalir deras cuma mengingat kebesaranNya....subhanallah...janji Allah itu pasti. tidak pandang bulu kepada siapun...AKU PERCAYA ALLAH MELEBIHI HIDUPKU SENDIRI..
aku bukanlah sembilu
apalagi sebilah belati
aku adalah pelantun sunyi
yang terpaku dilingkar purnama
aku tak mau menjadi rembulan
karena dengan mudahnya dilihat semua orang
tapi aku ingin menjadi surya yang silaunya kan membuat orang tertunduk sebelum menatapku
fatamorgana...
dimanakah letak nyatamu
bila semu yg kau tebar
patutkah seulas senyum
untuk dikenang ???
terkadang sulit berdamai
dengan jiwa & raga ini
satu pihak ingin berjuang
melawan sakit yang satu
tapi bila ditelaah
ketika kuberusaha menyembuhkan yang satu
lalu bila alergi akut datang tiba2
sementara pengobatan sedang berjalan
lalu sia-sialah segala daya upaya
lebih baik pasrah dengan takdir dan maut
karena hanya Allah pemilik jiwa raga ini
semoga jika sampai waktuku
ku ingin hanya namaMu ya Allah yg ada didalam jiwa ragaku...
#tiadaKuasaTanpaRidhoMuyaAllah#
duduk termenung di sudut resah
menunggu lambaian sang penghias langit
andaikan saja ia menyapaku
walau merah yang slalu kau tampakan
tetap saja kau itu sang pelangi
engkaukah ?? sang peminang malam
merekah senyum dikelopak impian
tatkala rohani menatapmu sekilas
walau hanya sebuah senyuman
sunyi menguliti malam
membawa kelam membuai malam
dan terpedaya sudah birunya biru
ketika kutemukan wajahmu turun dari puncak tidurku
bila 5 detik dunia tanpa oksigen...
gedung-gedung beton akan hancur lebur seperti abu
laut akan melimpahkan isinya kedaratan
bagian terdalam kuping kita akan pecah
dan yang pasti paru-paru kita akan meledak
aku bukanlah cerita yang dapat kau simak alurnya
aku bukan pula sebuah buku yang dapat kau baca sajian aksaranya
aku hanyalah balada usang dari akhir zaman..
kau bukanlah embun yang basah di pagiku
kau bukanlah mentari yang mengecup kala bangunku
kau juga bukan terik yang menyengat siangku
tapi kau adalah.....semua hal yang harus ku sangkal, kutepis, dan ku kubur.....
kau adalah semua ketidakmungkinan bagiku...
pergi...pergi...pergilah kau dari rasaku.......
wahai malam...
haruskah kuikat sang rembulan dari pekatnya malam?
haruskah kutahan embun dari dinginnya malam?
hingga tak kan ada lagi bunga dalam tidurku
ya Allah...
kembali ku di titik terendah
menjadi momok sang dejavu
tarik menarik jejak semu
berujar nurani berselimut patut
wahai engkau sang lubuk
salahkah diri tak pernah ingin
rasakan pelangi didalam hati
tapi takdir, siapalah yang tulis
hanya aku manusia biasa
tiada daya dan kuasa
selain hidup sesuai jalanMu
aku adalah terang...
tapi aku juga kelam...
menepis jalang...
berbayang karam...
akankah lantang...
datangnya malam...
aku ingin..............
mama.....
mengapa cepat tiadamu...
tak terbayar semua belaianmu..
tak kan pernah sanggup membalasmu...
tak kan ada lagi rangkaian doamu untukku...
mama.....
bolehkah kupinta syurga darimu??
tapi tiada mungkin dpt kudapatkan lagi...
engkau terbaring dengan nisan tertulis...
ya Allah....pemilik jiwa dan ragaku...
jangan biarkan sedihku mengganggu tidur panjangmu...mama
astagfirullah....maafkan atas khilafku...
khilafku atas sedih, lisan dan tuturku.....
ya Allah berikanlah segala nikmat syurga untukmu mama......
O Dieu .... s'il savait qui je vraiment ??? Je serais ravi de vous entendre par téléphone ... Je sais que personne ne sera ... O Dieu gracieusement je regardais son visage dans les couleurs de l'arc sans aucun sens réel de la colère .... êtes-vous bonjour en colère pour moi, ô ciel ?????
##andaidiatau###
2 kali nyawaku diselamatkan azan......ya Allah ya rabb....tiada daya & upaya tanpa pertolonganMu.....subhanallah....